Powered By Blogger

Senin, 03 Januari 2011

Arti Dibalik Sebuah Judul Film


"FILM ADA APA-APA DENGAN CINTA"

Film ini bercerita tentang proses perebutan cinta antara 8 pemuda lajang yang tinggal dan kuliah di Kota Gudeg-Bhakpia Yogyakarta terhadap seorang gadis belia berumur 1 tahun, bernama Mazia (bukan nama sebenarnya, tapi tokoh utamanya lho. soalnya duduknya paling depan sih). Cerita mengenai perebutan cinta, komitmen atas cinta itu sendiri, mempertanyakan cinta dan tanggung jawab terhadap cinta. Film ini dikemas dalam petikemas oleh Taufik Kiemas menjadi drama haru tanpa ada banyolan konyol atau jokes yang memancing orang tertawa. Drama disini lebih pada menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya tentu juga tanpa disengaja

Film ini diperankan oleh Bowo (itu lho yang pake baju ijo) –20 tahun- Pemuda tampan dan cerdas yang berasal dari sebuah desa di New York. Bowo dikenal sangat manis namun juga sangat pragmatis dalam menaklukan perempuan. Tak heran jika akhir ceritanya Mazia memilih Bowo sebagai pembantu di rumahnya. (segitu heula w perkenalan dengan saya, bisi disangka narsis!)

Kemudian ada juga Valent (perempuan yang lagi bisa "berdiri" di belakangnya Mazia) sebagai tokoh yang ceria, namun begitu mengejutkan. Saya juga terkejut ketika mempunyai ide bahwasannya dalam kisah ini si Valent ini sebenarnya ingin merebut 8 pemuda tadi yang ingin merebut Mazia. (saya harap yang baca ga bingung!). Kalau kalian orangnya pengertian, tentunya ngerti kan maksud saya tuh gimana....

Ada juga tokoh antagonis seperti Antasari Azhar yang dituduh sebagai otak pembunuhan terhadap seorang pengusaha golf, Zulkarnaen Iskandar. Tokoh antagonis ini dijabat oleh Hadi Nur (nama pesbuk), karena secara kebetulan tatapan matanya yang syerem itu secara sengaja tertangkap oleh kamera. Akhirnya, saya memilih beliau sebagai orang yang pantas menjadi tokoh antagonis.

Ada toge, ada oge Taqia (bukan perempuan) yang menjabat sebagai tokoh yang membingungkan untuk saya jelaskan. Namun dalam kisah aslinya, Taqia ini sangat mempunyai kimia (kemistri) yang istimewa dengan Mazia (yang sekarang menjabat tokoh utama wanita). Namun itu hanya dalam kenyataan, jauh dari mimpi...

Juga ada Ilham, seorang yang selalu sibuk mencari ilham. Seorang tokoh yang sangat relijius dalam berimajinasi maupun berkolaborasi dengan Ahmda Dhani.

Aya juga duet NugDuh (Nugraha dan Abduh) si Kembar yang beda (ibu-bapaknya juga beda, si Nug mah ayahnya teh bernama Pak Dade, sedangkan bapak si Abduh mah Pak Nurman) namun memiliki kesamaan jenis kelamin, walau saya yakin ukurannya juga berbeda. Duet kembar NugDuh ini berhasil membuat para pemirsa di rumah mabuk kepayang karena kekonyolannya. Untung saya tidak suka mabuk, jadi tidak akan terjebak oleh kekonyolan mereka.

Oge aya, Jang Fadil dan Jang Daus (bukan nama panggilan sebenarnya). Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam film, kedua tokoh ini selalu bergonta-ganti peranan, bahkan pakaian. Kadang berperan sebagai preman, kadang berperan sebagai tokoh utama, kadang berperan sebagai kameramen yang temperamen, bahkan juga suka berperan sebagai seoarang sutradara, itu tergantung mood kedua orang aneh tersebut, dan jadwal bisa berubah sewaktu-waktu tergantung jumlah honor yang diterimanya.

Namun tak disangka ketika Bowo bertemu dengan seorang wa----

Bersambung ke hal. 8876............................

Selasa, 15 September 2009

Tujuan Hidup


Terkadang,,, saya sering mengubah tujuan hidupku.
Terkadang juga saya selalu mengabaikan tujuan hidup, karena sama sekali tidak mengerti kenapa harus ada tujuan. Meskipun orang-orang banyak menawarkan dan mempresentasikan makna dari tujuan itu..
Bagi saya, tujuan hidup hanya akan membebani ketika kamu merasa lelah dan ngantuk!!!

Here Bowo is!

always speak my mind
the truth is what i say

'cuz i'm anti-antiseptic
i'm anti-antipasto
i'm anti-anticipation

but i'm pro-prophylactic
i'm pro-propane gas
i'm pro-propaganda
and i'm por-antipathy

i'm anti-antidote
i'm anti-antiquate
i'm anti-antifreeze
i'm anti-guitar hero

i'm anti-antimatter
i'm anti-antipersonel
i'm anti-antonym
i'm anti-ann taylor

i'm anti-antibiotic
i'm anti-anticlimax
i'm anti-andrew ridgley
i'm anti-anticoagulant

i'm pro-procreation
i'm pro-programmable
i'm pro-prohibition
i'm pro-profanity

i'm anti-antitrust
i'm anti-antiknock
i'm anti-antiknock additive

i'm anti-pro choice
i'm pro-anti choice
i'm pro-propaganda
i'm proctor and gamble

Hi there..!!

Mungkin ada baiknya saya memperkenalkan diri. Oke, nama saya Bowo. Saya biasa dipanggil “Bowo”. Siapa pun, yang sedang berada dimana pun tak ingin kalah selalu memanggil saya “Bowo”, bahkan para pekerja bangunan yang sempat mengenaliku bahu-membahu memanggil saya “Bowo”. Memang sebuah nama yang laku di pasaran. Meski demikian, sebenarnya saya masih punya nama lengkap dan dijamin keasliannya. Nama yang selalu tertulis rapi di KTP, SIM dan STNK. Nama yang tak asing lagi di telinga saya, Wibowo Suryo Prayogo.

Kebetulan saya terlahir ke dunia ini pada tahun 1990, tepatnya pada hari senin tanggal 15 yang secara kebetulan juga bertepatan dengan bulan January. Sehari setelah kelahiranku, maka umurku pada waktu itu 2 hari kurang beberapa jam, bahkan beberapa menit. Dan kalau sekalian mau dihitung, sampai hari ini kira-kira umurku mencapai 3424252 hari, 4564 bulan dan 20 tahun. Jika kalian tak percaya, silahkan hitung kembali di dalam hati masing-masing. Itu juga jika kalian masih punya hati!!hehe....

Maka, dapat disimpulkanlah bahwasannya nama lengkap saya adalah Wibowo Suryo Prayogo, sedangkan nama tidak lengkap sekaligus nama panggilan saya adalah Bowo. Kemudian saya berumur sekitar 20 tahun-an, dengan jenis kelamin laki-laki. Tentunya jenis laki-laki idaman (semoga) wanita.

“Owhhh, Bowo yang hitam??” Itulah ungkapan pertama dari seorang penjawab ketika dia selesai ditanya, “Kenal sama Bowo gak??”. Ya betul sekali, saya juga sangat setuju dengan asumsi si penjawab tadi mengenai sesuatu yang khas dalam diriku. Ibuku adalah wanita berkulit putih, sedangkan ayahku berkulit kuning. Lalu kenapa saya berkulit hitam?? Yang saya tahu pasti jika warna putih bercampur dengan warna kuning itu tak akan menghasilkan warna hitam atau gelap. Tapi entahlah, mungkin itu karena ibu dan ayahku ‘membuatku’ dalam keadaan mati lampu. Hihi... (tapi tenang saja, itu hanya pendapatku yang mengadopsi guyonan sahabatku). Namun saya selalu bangga atas anugerah yang diberikan oleh Pencipta-ku ini, orang tampan berkulit putih di jalanan sudah sangat banyak, tapi jika orang tampan berkulit hitam seperti diriku ini sangat langka!! Haha..



Yang pasti bowo tuh High-profile...
membenci kemapanan, tapi kalo dia mapan pasti akan menyukainya. Sedikit membosankan kalau bertemu orang utan dijalanan. Tidak pernah tega melihat wanita cantik jomblo. Apapun pasti akan dilakukannya kalo memang dia pengen ngelakuinnya. Mencintai wanita yang tidak peduli akan gaya hidup, tapi tidak untuk wanita orthodox..

satu kata untuk saya: "tampan"
dua kata untuk saya: "tampan,,,, tampan"
tiga kata untuk saya: "tampan,,, tampan.....tampan!!!" huh....